Penyuluhan Pencegahan Hipertensi Berbasis Diagnosis Komunitas di Desa Kanreapi Desa Bumimulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar

Authors

  • Wardawati Wardawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene
  • Dia Reski Ramadani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

DOI:

https://doi.org/10.56467/bbm.v2i2.335

Keywords:

hipertenis, diagnosis komunitas, pengabdian masyarakat

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan nasional. Angka Kejadian kasus hipertensi cukup tinggi yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidsk sehat Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk umur ≥ 18 Tahun adalah 34,1%, 8,36% telah didiagnosis hipertensi, 32,27% tidak rutin minum obat dan13,33% tidak minum obat. Hal tersebut menjadi salah satu masalah kesehatan nasional yang cukup tinggi. Penyakit hipertensi disebabkan oleh perkembangan zaman yang semakin modern, yang didukung oleh gaya dan pola hidup yang tidak sehat  seperti masyarakat memilih untuk melakukan aktivitas yang lebih praktis, termasuk dengan pemilihan makanan sehari-hari.  Pada umumnya, masyarakat terutama di kota-kota besar cenderung memilih makanan yang siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebih, kurang olahraga, merokok berlebihan dan kurang istirahat.

Hasil dari kegiatan penyuluhan tersebut diukur menggunakan kuesioner pengetahuan tentang hipertensi dalam bentuk googleform. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah peserta yang memiliki skor nilai pengetahuan setelah intervensi lebih rendah dari sebelum intervensi hanya terdapat satu orang, selebihnya memiliki pengetahuan yang meningkat atau sama antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil dari penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata saat pre-test sebesar 88,89 dan setelah dilakukannya penyuluhan kemudian pemberian post-test diperoleh nilai rata-rata 98,52. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan warga sebelum dan setelah dilakukannya penyuluhan. Selanjutnya dilakukan pengujian perbedaan rata rata nilai pengetahuan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata pengetahuan tentang hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yang ditunjukkan dengan p value kurang dari 0.05, yaitu 0.003. Hasil uji Wilcoxon. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniasari, dkk tahun 2020 yang berkaitan dengan pemberian materi hipertensi dengan pemberian poster terkait hipertensi.

Downloads

Published

2024-11-30