SPAL-RT Percontohan di dusun Kurma Desa Kurma Kecamatan Mapili
DOI:
https://doi.org/10.56467/bbm.v3i1.462Keywords:
Edukasi, limbah, SPAL-RT ,pembuangan, sanitasiAbstract
Latar belakang: Persentase masyarakat dalam membuang air limbah rumah tangga di Indonesia yang membuang air limbah ke got/selokan masih cukup tinggi yaitu sekitar 51,0%, yang membuang langsung ke tanah tanpa penampungan berkisar 18,9%, sedangkan masyarakat yang menggunakan penampungan tertutup di perkarangan rumah dengan dilengkapi SPAL yaitu 18,8% dan yang menggunakan penampungan terbuka yaitu 11,2%(2). Provinsi Kepulauan Riau untuk proporsi pembuangan air limbah rumah tangga yang menggunakan penampungan tertutup sekitar 12,32%, yang menggunakan penampungan terbuka 9,36%, tanpa penampungan dan langsung ke tanah 9,19%, dan yang langsung dibuang ke got atau kali sebanyak 69,13%(2). Persentase masyarakat Kabupaten Karimun berdasarkan Riskesdas tahun 2018 yang membuang air limbah rumah tangga dengan menggunakan penampungan tertutup masih sangat sedikit yaitu sekitar 5,44%, yang menggunakan penampungan terbuka sebanyak 2,36%, tanpa penampungan atau ke tanah 34,71%, dan yang langsung di buang ke got/kali sebanyak 57,49%.