Faktor Risiko kejadian Kematian Janin dalam Rahim (KJDR) di RSUD Majene Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.56467/delima.v2i2.272Keywords:
KJDR, janin, kehamilanAbstract
Pendahuluan Menurut WHO yang mengemukakan bahwa didunia didapatkan angka mortalitas pada bayi sebanyak 10.000.000 jiwa per tahun dan negara ASEAN lainnya. Indonesia termasuk dalam negara penyumbang kematian perinatal yang tinggi. Menurut SDKI tahun 2012, didapatkan jumlah mortalitas pada bayi sudah mencapai 32/1.000 kelahiran hidup (Putri,2017). Setiap tahun diperkirakan kematian perinatal diseluruh dunia terdapat 7,6 juta, dan diantaranya adalah kematian janin, dan 98% diantaranya terjadi di negara berkembang (3). Angka Kematian Bayi Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) 2017, tidak ada data untuk tingkatan provinsi namun untuk tahun 2012, provinsi dengan Angka Kematian Bayi tertinggi adalah Papua Barat dengan total 74 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan probinsi dengan Angka Kematian Bayi terendah adalah Kalimantan Timur dengan total 21 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan untuk Sulawesi Barat Angka Kematian Bayi sebanyak 25 per 1.000 kelahiran hidup(4). Kematian janin dalam Rahim (KJDR) merupakan suatu kondisi dimana janin mati di dalam rahim pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih dengan berat badan 500 gram atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar faktor risiko Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) di RSUD Kabupaten Majene Tahun 2024. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian Case Control dan teknik purposive sampling. Subyek penelitian yaitu ibu dengan kematian janin dalam rahim dan ibu dengan persalinan bayi lahir hidup di RSUD Kabupaten Majene berjumlah 72 dengan perbandingan 1 : 1. Analisis data bivariate yaitu uji Odd Ratio (OR) dan uji multivariate yaitu regresi logistic berganda. Hasil analisis statistic yaitu umur ibu OR 3,143, usia kehamilan OR 30,077, riwayat paritas OR 1,375, preeklampsia OR 0,647, diabetes mellitus OR 3,182, anemia OR 0,569, kelainan kongenital OR 2,059, kelainan patologis plasenta OR 2,742 dan hasil analisis multivariate yaitu usia kehamilan dengan OR 28,583 adalah variabel paling berisiko terhadap kejadian kematian janin dalam rahim.