Perbandingan Hulu Dan Hilir Terhadap Kualitas Air Sungai Camba Di Kabupaten Majene
DOI:
https://doi.org/10.56467/jptk.v4i2.25Keywords:
Hulu dan Hilir Kualitas Air Sungai CambaAbstract
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam kehidupan ini. Sumber daya air secara garis besar meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan akan lebih mudah tercemar dibandingkan dengan air tanah, karena air permukaan lebih mudah terkontaminasi dengan sumber-sumber pencemaran.Untuk mengetahui deskripsi kualitas air hulu sungai Camba di Kabupaten Majene, Untuk mengetahui deskripsi kualitas air hilir sungai Camba di Kabupaten Majene, dan Untuk mengetahui perbandingan kualitas air hulu dan hilir sungai Camba di Kabupaten Majene. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi bersifat deskriptif yang mengidentifikasi biota sungai Camba sebagai indikator pencemaran air sungai Camba.
Berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan di daerah hulu sungai Camba, dapat diketahui di daerah tersebut jauh dari aktivitas masyarakat dan belum banyak pemukiman yang ada disekitar bantaran sungai. Sehingga kehidupan biota masih sangat efektif dan kondisi sungai dibagian hulu berarus sedang, serta tidak terlalu dalam dan berbatu namun tidak berbahaya. Hasil data deskripsi kualitas air di hulu sungai Camba berdasarkan parameter biotilik. Pada parameter keragaman jenis famili yaitu 12 jenis dengan skor 3, sedangkan parameter kegaraman jenis famili EPT yaitu 3 jenis EPT dengan skor 3, untuk presentasi kelimpahan EPT 16% dengan skor 3, sedangkan indeks biotilik yaitu 2,23 dengan skor 2. Jadi total skor dari ke empat parameter tersebut sebesar 2,75 yang menunjukkan hulu sungai Camba dikategorikan dengan tercemar ringan.
References
Citra. (2022, Maret Rabu). Pencemaran Air Sungai Dan Dampaknya. Retrieved Maret Rabu, 2022, from http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/sungai/pencemaran-air-sungai: http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/sungai/pencemaran-air-sungai
Efendi. (2022). Analisis Perbandingan Hulu Dan HilirTerhadap Kualitas Air Sungai Saleppa Kabupaten Majene. Majene: Skripsi Prodi Kesehatan Masyarakat Stikes Bina Bangsa Majene 2016.
Fatma, D. (2017, Mei Sabtu). Dampak Pencemaran Air Dan Penyebabnya. Retrieved Maret kamis, 2022, from http:/ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hogrologi/dampak-pencemaran-air: http:/ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hogrologi/dampak-pencemaran-air
Hidup, K. L. (2017, Mei Minggu). Pelatihan Pemantauan Kesehatan DAS Ciliwung dengan metode biotilik. Retrieved Maret Senin, 2022, from http:/www.menlh.go.id/pelatihan-pemantauan-kesehatan-das-ciliwung-dengan-metode-biotilik: http:/www.menlh.go.id/pelatihan-pemantauan-kesehatan-das-ciliwung-dengan-metode-biotilik
Notoadmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat Edisi Revisis . Jakarta: Reneka Cipta.
Rahayu, d. (2009). Monitor Air Di Daerah Air Sungai. Bogor: ICRAF SEA.
Rini, D. S. (2011). Panduan Penilaian Kesehatan Sungai Melalui Pemeriksaan Habitat Sungai dan Biotilik. Gresik: Gresik:@ecoton.
Salman, S. (2020). Dampak Pemanfaatan Bantaran Sungai Untuk Permukiman Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat . Lampung: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Sari, M. (2022, juni kamis). Akibat Erosi Sungai Dan Penanggulangannya. Retrieved Juni Kamis, 2022, from http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/sungai/akibat-erosi-sungai: http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/sungai/akibat-erosi-sungai
Soemirat. (2011). Kesehatan Lingkungan. Edisi Revisi,Yogyakarta: University Press.
Sugiono. (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D . Bandung: Alfabeta,CV.
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta,CV.
Sumatri. (2013). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyono. (2014). Pencemaran Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wahab. (2012). Pengantar Riset,Bidang Kesehatan,Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta: Kutub Wacana.