Pola Makan Dan Status Gizi Anak Balita Usia 6-59 Bulan Di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju
DOI:
https://doi.org/10.56467/jptk.v8i1.295Keywords:
pola makan, status gizi, balitaAbstract
Masalah stunting masih menjadi masalah utama di Indonesia. Prevalensi balita stunting di Indonesia menurut SSGI. Tahun 2022 mencapai 21,6%. Sedangkan prevalensi balita stunting di Sulawesi Barat mencapai 35,0% dan merupakan Provinsi nomor dua terbesar stunting setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun prevalensi balita stunting di Mamuju sebanyak 33,8% sehingga Kabupaten Mamuju menjadi kabupaten urutan ke 4 tertinggi masalah stunting dari 6 Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Barat (SSGI, 2022).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pola makan dengan status gizi anak balita 6-59 bulan di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju. Sampel sebanyak 211 balita. Cara pengambilan sampel dengan cara proposional random sampling dengan kriteria inklusi Ibu balita memiliki anak usia 6-59 bulan, Bersedia menjadi responden, dan kriteria eksklusi anak mengalami sakit infeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi balita menurut indikator BB/U yang normal sebanyak 113 (53,6) balita tetapi masih terdapat anak balita yang memiliki BB/U yang kurang yaitu sebanyak 76 (36%). Adapun status gizi balita menurut TB/U yang merupakan indikator stunting menunjukkan anak balita yang normal sebanyak 82 (38,7%) sedangkan balita yang pendek sebanyak 88 (41,7%). Kemudian status gizi menurut indikar BB/TB sebanyak 178 balita (84,4%) kateri baik. Hal ini menunjukkan program pemerintah saat ini telah berkontribusi terhadap kenaikan berat badan anak balita. Adapun masalah stunting program pengananannya tetap terus digalakkan seperti pemberian tablet besi kepada remaja terutama yang remaja yang susah memenuhi kebutuhan zat besi dari makanan dan pemberian tablet besi saat mereka menstruasi. Program pemerintah terhadap ibu hamil tetap terus ditingkatkan yaitu konsumsi sayur dan buah secara rutin, dan pemberian tablet besi, serta dukungan dari suami dan keluarga untuk menjaga kualitas makanan dan aktifitas fisik ibu hamil dan yang lebih penting lagi do’a keselamatan dan harapan atau cita cita ibu hamil terhadap anaknnya. Kemudiaan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, dan pemberian MP-ASI yang bentuk, jumlah dan frekeunsi pemberiannya diperhatikan. Peran ayah juga penting di sini yaitu ikut menyediakan dan mengarahkan anak anaknya makan makanan bergizi
References
Andriani, M. & Wirjatmadi, B (2017) Gizi dan Kesehatan Balita Peran Mikro Zinc pada pertumbuhan Balita. Jakarta: Kencana. https://www.e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/7062
Almatsier S. (2016) Prinsip dasar ilmu gizi jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. https://onesearch.id/Author/Home?author=Sunita+Almatsier
Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:DepertemenKesehatanRI.https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/inotek/article/view/525
Dian yuliawati darwis. (2021) Status gizi balita; Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. https://osf.io/bq9gj/download
Gusrianti, Azkha, Bachtiar. (2019). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kota Padang. . Jurnal Kesehatan Andalas Volume 8 no. 4. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1126
Hapzah. (2021). Pemenuhan Gizi Bagi Anak Balita. Syiah Kuala University Press.
Hardinsyah & supariasa, I. D. N. (2016). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Pemantauan Status Gizi, 2017 (2018 Kemenkas RI, Ed.).
Kurniawa, Laporan provinsi Sulawesi Barat Riskesdas 2018. Jakarta Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan (LPB).
Muzayyaroh. (2017). Hubungan pola pemberian makan dengan status gizi balita usia 3-4 tahun di play group irsyadus salam sumbersari mengaluh kebupaten jimbang,Jurnal EDUMidwifery Vol, 1, FIK UNIPDU Jombang, page 1-6.
Nasution, H. S., M., & Sibagariang, E. E. (2016). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Medan sunggal di Lingkungan XIII Kelurahan sunggal kecamatan Medan sunggal tahun 2018. 4002, 63-69.
Nazihah, A. (2021). Hubungan penegetahuan ibu tentang 1000 HPK, pola makan dengan status gizi 36-59 bulan, jurnal uhamka.ac.id Vol. 6, page 2:152-162.
Pratiwi, T.D., Masrul, & Yerizel, E.(2016). Hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja puskemas belimbing kota padang, jurnal kesehatan Andalas, 5(3), 661-665.
Puskesmas.Laporan Tahunan Puskesamas Bambu Tahun 2020. Sulawesi Barat.
Rehena, Z., & Hukubu, M. (2020). Edukasi Gizi Dan Praktek Pengolahan Mp-ASI Lokal Untuk Cegah Gizi Buruk Dan Stunting Di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sambo, Ciuantasari, & Maria, G. (2020). Hubungan pola Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Ilmia Kesehatan Sandi Husada, 11, 427.
Sari, G., Lubis, G.,& Edison, E. (2016). Hubungan pola makan dengan status gizi anak usia 3-5 tahun di wilayah Kerja Puskesamas Nanggalo Padang 2014. Jurnal Ksehatan Andalas, 5(2). 391-394.
Siagin, M., & Sibangariang, E.E. (2020). Hubungan pola makan dengan status gizi pada balita. Kebidanan kestra,
Sulistyoningsih. 2011. Gizi Untuk Kesehatn Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian -komponen-dan-pengaturan-pola-makan.
Unicef. (2018). Levels and trends in child malnutrition. Esocial Sciens. World Health Organization. (2016) Levels and Trends in Chiid Malnutrition.
Yuliarsih, L., Muhaimin, T., & Anwar, S. (2020). Pengaruh Pola Pemberian Makan Terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskemas Astanajapura Kabupaten Cirebon Tahun 2019. Syntax Literate: jurnal ilmiah Indonesia, 5 (4),82-91.